Minggu, 03 Februari 2019

Data Base


Software basis data adalah software pengolah data yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat tersimpan dengan baik dan dapat di akses dengan mudah oleh pengguna.

Microsoft Acces merupakan salah satu merupakan program pengolah databse yang canggih yang digunakan mengolah berbagai jenis dat dengan pengoprasian yang mudah.

A.    Konsep Basis Data

Basis Data (Data Base)  dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah almari arsip dan berwenang untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

-     memberi sampul/map pada kumpulan/bundel arsip yang akan disimpan

-     menentukan kelompok/jenis arsip

-     memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap sampul/map

-     menerapkan arsip-arsip tersebut dengan cara/urutan tertentu dalam almari dll

Upaya penyusunan/penempatan ini baru kita lakukan jika kita rasakan bahwa buku tersebut sudah cukup banyak.

Definisi:

Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan data. Basis adalah markas/gudang, tempat bersarang  atau  berkumpul,  sedangkan  data  adalah  representasi  fakta  dunia  nyata  yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi dan kombinasinya.


Basis data dapat didefinisikan dari beberapa sudut pandang :

1.       Himpunan  kelompok  data  (arsip)  yang   saling  berhubungan  yang  diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali secara cepat dan mudah.

2.       Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3.      Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Prinsip kerja dari basis data dan lemari arsip adalah sama, terutama adalah untuk pengaturan data/arsip. Selain itu, tujuan utamanya juga sama, yaitu untuk kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip.  Perbedaannya hanya  terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari besi atau kayu, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk).

Satu hal yang harus diperhatikan bahwa basis data bukan hanya sekedar media penyimpanan data secara elektronis (dengan bantuan komputer), artinya tidak semua bentuk

penyimpanan data elektronis dapat disebut basis data. Kita dapat menyimpan dokumen berisi data dalam file teks (dengan program pengolah kata), file spredsheet dll, tetapi tidak dapat disebut sebagai basis data. Karena didalamnya tidak ada pemilahan dan pengelompokan data sesuai jenis/fungsi data, sehingga akan menyulitkan pencarian data kelak. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan/pemilahan/pengelompokan/pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi atau jenisnya. Pemilahan/ pengelompokan/ pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah file/tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom/field-field data setiap file/tabel.

B.     Operasi Dasar Basis Data

Dalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Di dalam sebuah disk, kita dapat pula menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis data. Sementara dalam sebuah basis data kita dapat menempatkan satu atau lebih file/tabel. Pada file/tabel inilah sesungguhnya data disimpan/ ditempatkan.

Sebuah basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik. Misalnya basis data kepegawaian, basis data akademik, basis data inventori (pergudangan) dan sebagainya. Dalam basis data akademik, misalnya kita dapat menempatkan file mata pelajaran, file guru, file jadwal, file nilai dan seterusnya.

Oleh karena itu operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi:

1.      Pembuatan basis data baru (create database) yang identik dengan pembuatan lemari rasip yang baru.

2.      Penghapusan basis data (drop database) yang identik dengan perusakan lemari arsip

3.      Pembuatan  file/tabel  baru  ke  suatu  basis  data  (create  table),  identik  dengan penambahan map arsip baru.

4.      Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop tabel).

5.      Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/table di sebuah basis data.

6.      Pengambilan data dari sebuah file/tabel.

7.      Pengubahan data dari sebuah file/tabel.

8.      Penghapusan data dari sebuah file/tabel.

Operasi-operasi yang berkaitan dengan pembuatan objek (basis data dan tabel) merupakan operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya, sedangkan operasi-operasi yang berkaitan dengan pengisian tabel merupakan operasi-operasi rutin yang dilakukan berulang-ulang dan karena itu operasi-operasi inilah yang lebih tepat mewakili aktivitas pengelolaan (managment) dan pengolahan (processing) data dalam basis data.

C.    Tujuan Basis Data

Telah disebutkan bahwa tujuan utama dalam pengelolaaan basis data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat menemukan kembali data ynag kita cari dengan mudah dan cepat. Secara lebih lengkap pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti:

1.     Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita menyimpan data secara manual (non elektronis).

2.     Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)

Karena keterkaitan erat antara kelompok dalam basis data, maka redundansi (pengulangan) data pasti selalu ada. Dengan basis data, efisiensi/optimalisai penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi  data,  baik  menerapkan  sejumlah  pengkodean  atau  membuat  relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.

3.     Keakuratan (Accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan/penyimpanan data.

4.     Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data sejalan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat melakukan pemilahan data, sehingga data yang sudah jarang kita gunakan dapat kita pindahkan kedalam media penyimpanan off-line. Disisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang tersebar di banyak lokasi geografis. Misalnya, data nasabah sebuah bank dipisah-pisah dan disimpan di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada di suatu lokasi/cabang, dapat juga diakses (menjadi tersedia/avaible) bagi lokasi yang lain.

5.     Kelengkapan (Completeness)

Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-filed baru pada suatu tabel.

6.     Keamanan (Security)

Ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam sebuah basis data. Tetapi untuk suatu sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan secara ketat. Dengan begitu, kita dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.

7.     Kebersamaan Pemakaian (Sharebility)

Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja atau di satu lokasi saja oleh satu sistem aplikasi. Data pegawai dalam basis data kepegawaian , misalnya dapat digunakan oleh banyak pemakai, dari sejumlah departemen dalam perusahaan atau oleh banyak sistem (sistem penggajian, sistem akuntansi, sistem inventori dan sebagainya). Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuserakan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama dapat diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bers0amaan) atau kondisi deadlock (karena banyak pemakai saling menunggu untuk menggunakan data)

 D.     Database dengan Microsoft Access

Database dalam Microsoft Office Access merupakan kumpulan informasi yang saling berhubungan dan terdiri atas beberapa komponen, yaitu: Table, Query, Form, Report, Macro dan Module.

Komponen Database:

1.      Tables    : merupakan kumpulan data sebagai komponen utama dalam database.
2.      Queries  :    berfungsi   menyaring   data   dari   berbagai   kriteria   dan   urutan   yang dikehendaki.
3.      Forms    :    berfungsi  memasukkan  data,  menampilkan  data  serta  mengedit  data  dari suatu tabel dengan tampilan fomulir yang telah kita rancang sendiri.
4.       Reports  :    berfungsi mencetak data dalam bentuk laporan.
5.       Pages     :    berfungsi menciptakan halaman web berupa data access pages.
6.      Macros  :  berfungsi mengotomastiskan perintah-perintah yang kita kehendaki dalam mengolah data.
7.      Modules :  berfungsi  untuk  merancang  bermacam-macam  modul  aplikasi  dalam mengolah database tingkat lanjut sesuai yang kita kehendaki.

Tipe Data pada Access

1.      Text : pada tipe data ini jenis data yang disimpan adalah karakter. Panjang maksimal type fieldadalah 255 karakter yang merupakan type default.
2.       Memo : Pada tipe data ini, jenis data yang disimpan adalah karakter. Panjang maksimal type fieldadalah 64.000 karakter.
3.      Number : Merupakan tipe data yang digunakan untuk menampung type data angka.
4.      Date/time : Jenis data yang disimpan adalah data tanggal dan waktu dengan besar memory 8 byte.
5.       Currency : Merupakan tipe data yang digunakan untuk menyimpan angka dalam format mata uang. Besarnya memori penyimpanan adalah 4 byte.
6.      Auto Number : Tipe data ini digunakan untuk memberikan penomoran secara otomatis (penambahan angka otomatis)
7.      Yes/No : Tipe data ini berisikan data Yes atau No, Benar atau Salah, Ya atau Tidak.
8.      OLE Object / Attachment : Tipe data ini dapat memuat gambar, grafis, video dan suara dengan ukuran maksimal 1 GB (batas atas Harddisk)
9.      Hyperlink : Tipe data yang berisikan alamat hyperlink URL dengan panjang maksimal 64.000 karakter. 
10.  Lookup Wizard : Tipe data yang digunakan untuk menampilkan data dari tabel lain. Besar memori penyimpanan umumnya 4 byte.

E. Mengoprasikan  Microsoft Access

Untuk membuat database beserta tabel-tabelnya dengan menggunakan Microsoft Access, maka terlebih dahulu Anda harus memahami gambaran sebuah struktur database. Perlu diketahui bahwa jika Anda ingin membuat suatu program, Anda memerlukan file database yang akan diproses. File database ini hanya dibuat struktur databasenya saja, tidak perlu diisi langsung record-nya. File database ini juga dibuat satu kali saja, selanjutnya melalui perintah-perintah program file database tersebut diproses.

Untuk membuat file database, Anda dapat menggunakan program Microsoft Access, SQL, atau Oracle. Pada artikel ini Anda menggunakan Microsoft Access, namun Microsoft Access yang akan ditulis disini hanya sebatas untuk membuat struktur databasenya saja.Untuk membuat database kosong dengan Microsoft Access lakukan langkah-langkah berikut:

1.      Jalankan aplikasi Microsoft Access 
2.      Pilih "Blank Database".
3.      Setelah itu akan muncul tampilan kotak dialog File New Database yang meminta Anda untuk memberikan nama File Database serta memilih lokasi  di mana data akan disimpan.
4.      Klik pada kolom file name, gantilah db1 dengan coba1.
5.      Setelah nama database ditentukan pilih Create.

Prinsip Desain Grafis

Pengertian tentang konsep prinsip desain grafis adalah hal mendasar  yang harus diperhatikan  agar informasi, pesan, dan kesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembaca.
Ada beberapa prinsip-prinsip desain yang harus dipahami yaitu:

1.       Balance ( Keseimbangan)
Keseimbangan Radial

Keseimbangan Simetris

Keseimbangan memiliki arti bentuk dan ukuran mendekati sama, seperti kita memandang badan kita di cermin. Ada beberapa jenis keseimbangan yaitu :
-        Keseimbangan simetris yaitu objek yang terbentuk memiliki bentuk dan ukuran yang ralatif sama tetapi jika ditarik garis lurus baik vertical maupun horizontal seolah-olah memiliki benda asli dan bayangan pada cermin
-          Keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan yang tidak memiliki dimensi yang sama namun masih mengilustrasikan sebuah objek yang utuh.
-     Keseimbangan radial yaitu mirip dengan keseimbangan simetris namun memiliki titik pusat yang menjadi awal pemancaran arah gerak objek.
2.       Sequence atau Rhythm (Urut/irama 
Dikatakan irama karena susunan dan tata letak dilakukan secara berulang-ulang dan membentuk pola tertentu.



Ada beberapa jenis ritme atau irama dalam desain grafis :
-          Flowing yaitu tata letak objek dalam media layaknya air.
-          Regular yaitu pengulangan tata letak objek dengan dimensi ukuran, jarak dan bentuk yang sama.
-          Gradual/progresif yaitu mode perulangan yang mengalami perubahan sedikit demi sedikit.
3.       Empashis ( Penekanan) yaitu prinsip desain yang memberikan perbedaan mendasar pada desain yang satu dengan yang lainnya. Jika ada dua gambar yang memiliki kemiripan namun jika diperhatikan dengan teliti akan nampak perbedaannya.
4.       Unity ( Kesatuan  )
Merupakan prinsip desain yang memberikan konsep tentang kesatuan utuh sebuah desain sebagai objek baru, yang pada setiap elemen-elemen yang tersusun saling berkaitan, serasi dan selaras hingga Nampak harmonis.